Kelas Pagi, Pendidikan Gratis Penuh Insipirasi Bagi yang Suka Bangun Pagi.



    Anton Ismael membagikan pengalamannya kepada peserta Kelas Pagi.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan pendidikan. Mulai dari cara yang konvensional nan formal seperti pergi ke sekolah atau lembaga pengajaran lainnya hingga menyusuri sudut-sudut ibukota untuk mendapatkan sesuatu yang mungkin tidak bisa kita raih di dalam ruang kelas biasa. Pendidikan dalam haikikatnya adalah proses belajar-mengajar yang melibatkan interaksi murid dan guru. Namun tampaknya makna pendidikan hanya disempitkan sebagai aktifitas belajar di ruang kelas dalam lingkungan sekolah saja. Padahal banyak illmu yang berserakan justru jauh dari ruang kelas yang malah terkesan mengungkung dan menyeragamkan para siswanya.  Dan lebih “ngeri”nya lagi, kata pendidikan, terutama dari sektor non formal seperti fotografi, film dan animasi di Indonesia selalu berkaitan dengan biaya yang mahal.  Hanya orang-orang dengan kemampuan ekonomi tertentu saja yang bias mengakses previllage ini.


Menyikapi permasalahan itu pada akhir tahun 2006, seorang fotografer kenamaan Indonesia, Anton Ismael mengumpulkan beberapa rekannya untuk mendirikan “Kelas Pagi”. Kelas Pagi adalah sebuah komunitas yang berbagi ilmu tentang seluk beluk dunia fotografi dengan pengajar para fotografer professional, termasuk Anton Ismael sendiri. Tidak ada bayaran yang dibebankan kepada para siswa Kelas Pagi ini. Semua materi dan pelajaran diberikan secara cuma-cuma alias gratis. Modal para siswa hanya kemauan dan disiplin yang tinggi. Karena Kelas Pagi dimulai dari pukul 6 pagi, 2 kali sepekan selama setahun. Dan pada setiap akhir tahun ajaran, setiap angkatan diwajibkan untuk membuat pameran bersama sebagai bukti sejauh mana penyerapan ilmu yang telah siswa terima. 


Kelas Pagi hadir sebagai jawaban dari mahalnya biaya pendidikan formal dan non formal di Indonesia. Hanya dengan swadaya para pendirinya, hingga saat ini Kelas Pagi telah menghasilkan kurang lebih 2000 lulusan yang sudah mampu menjadi fotografer professional. Sang pendiri, Anton Ismael pun mengaku kaget awalnya melihat animo para peserta yang mengikuti Kelas Pagi begitu banyaknya. Namun pada akhirnya ia mengaku senang dan selalu menikmati setiap kesempatan untuk berbagi ilmu. Kerap kali Anton merasa bahwa sejatinya ia juga selalu belajar dan memperoleh pendidikan dari para siswanya karena metode  yang diterapkan oleh Kelas Pagi adalah sharing dan membahas suatu persoalan secara bersama-sama.


Karena tanpa biaya dan batasan kalangan, tidak heran jika dalam setiap angkatan, Kelas Pagi selalu dipenuhi dengan siswa berlatar belakang yang sagat beragam. Mulai dari mahasiawa, pegawai, pedagang hingga pengangguran berlomba-lomba menimba ilmu disini. Namun ada satu hal yang perlu diingat. Anton Ismael selalu menerapkan sikap tegas dan disiplin kepada para siswa. Jangan berpikir hanya karena sekolah gratis lantas menjadikan siswa yang belajar bebas keluar masuk dan tidak serius. Fotografer kelahiran 17 September 1975 ini selalu memberikan pekerjaan rumah dengan tenggat waktu tertentu. Dan jika ada salah satu siswa yang tidak mengerjakan, maka kelas akan langsung dibubarkan.


Lokasi Kelas Pagi bertempat di Third Eye Space, sebuah studio fotografi milik Anton di bilangan Cipete, Jakarta Selatan. Dan dalam perjalanannya,  akhir tahun 2009 Kelas Pagi Yogyakarta akhrinya dibuka. Ini demi memfasilitasi banyaknya siswa yang kebetulan tinggal di luar Jakarta.  Dengan bantuan beberapa rekan, Anton bisa meluaskan wilayah berbagi ilmunya. Dan dalam beberapa pertemuan, tak jarang fotografer bernama lengkap Antonius Widya Isamel itulah yang langsung mengajar siswa disana.


Sekali lagi, Kelas Pagi membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya duduk dalam ruang sekolahan dan didominasi oleh kalangan berpunya saja. Tak ada batasan dalam kesempatan memperoleh pendidikan. Buka ruang cakrawala di dalam rongga kepala, gunakan mata hati untuk melihat. Temukan esnesi “pendidikan” yang mungkin tersaji di dalam bentuk yang berbeda dalam kehidupan.

Penulis                 : Reza Armando
Sumber                : http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/05/kelas-pagi-anton-ismael-belajar- fotogra gratis-nan-disiplin


Unknown

A portal website containing a virtual 360 photo from the work of photographers throughout Indonesia. This website aims to showcase the natural beauty, tourism potential and diversity of Indonesian Art and Culture through the technology of virtual 360 photography. We bring Indonesia mission to bring beauty to be admired by everyone. www.indonesiavirtual.com also serves as a highly informative tourism directory visually. With the technology of virtual 360 photography, you will see a tourist destination in detail and interactive way. This technology provides an unique visual experience in comparison with text, photos, or videos that previously existed. For tourism related business such as hotels, cafes, entertainment venues, and so on www.indonesiavirtual.com is an image bank of virtual 360 photo that can be used to enrich the visual content on their official website. Where they can embed the file from www.indonesiavirtual.com and display the content into their website.

No comments:

Post a Comment