Pura Batu Bolong, Wisata Religi Pulau Lombok


Halo sobat INVI, pernah kah kamu ke Lombok Nusa Tenggara Barat?? Semua traveler pasti tahu jika Lombok terkenal dengan keindahan pantai dan gili nya yang mempesona. Namun apa kalian tahu jika Lombok yang mayoritas beragama Islam itu juga mempunyai destinasi wisata religi bagi umat Hindu?? Yup, pulau Lombok juga mempunyai sebuah tempat ibadah umat Hindu yang terkenal dengan nama Pura Batu Bolong. Nah, untuk kali ini admin akan membahas sedikit mengenai Pura Batu Bolong Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Pura Batu Bolong terletak diujung pantai Senggigi Lombok. Jika kamu menuju Senggigi dari arah Mataram, maka kamu kana melewati pura yang satu ini sobat. Pantai Senggigi sendiri memang sudah sangat terkenal karena keindahan nya. Pantai inilah yang menjadi pelopor pertama kali dalam memperkenalkan pariwisata Lombok kepada wisatawan mancanegara. Medio 80-an, kawasan sekitar pantai Senggigi ini masih dipenuhi pepohonan kelapa, dan jalanan yang sempit serta kurang terawat. Namun sekarang bisa kita lihat sendiri Senggigi bertranformasi menjadi destinasi wisata yang sangat ramai terutama jika memasuki musim liburan. Kehidupan malam disana pun menjadi meriah dikarenakan menjamurnya restoran dan café yang buka hingga menjelang pagi.

Tapi siapa yang menyangka diantara kepungan potensi pariwisata dan juga mayoritas muslim pulau Lombok terdapat Pura Batu Bolong yang menjadi tempat umat Hindu Lombok merayakan hari raya Galungan, Kuningan dan upacara ritual Hindu lainnya. Sekilas Pura di ujung barat pulau Lombok ini terlihat mirip dengan Pura Tanah Lot, Tabanan Bali yang sama-sama menjorok ke laut. Hanya saja Pura Batu Bolong dengan pasir hitamnya memiliki lubang di tengah sehingga dinamakan Batu Bolong.

Penasaran mau lihat seperti apa Pura Batu Bolong?? Nih silahkan disimak sobat.

View Batu Bolong Temple - Praying Site at indonesiavirtual.com

Terdapat dua pura di tempat wisata ini. Pura yang pertama berada tak jauh dari pintu masuk. Setelah menuruni beberapa anak tangga kamu akan menemukan sebuah pura yang berlindung di bawah pohon. Pura yang kedua terletak di ketinggian sekitar 4 meter dan berdiri di atas batu karang besar yang berlubang di bagian bawahnya. Semua orang boleh masuk ke dalam Pura Batu Bolong namun terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi.  Diantaranya ialah pengunjung harus menjaga kelestarian dan kebersihan selama di Pura Batu Bolong dan juga memakai selendang  berwarna kuning di pinggang. Jika pengunjung tidak membawa selendang, tempat wisata ini menyediakan penyewaan kain dengan biaya 5000 rupiah saja.

Setiap pengunjung pasti merasakan aura menenangkan ketika menginjakkan kaki di Pura Batu Bolong ini. Suara debur ombak, panorama indah  dan angin pantai yang membelai rambut membuat kita takjub terbuai sekaligus mengakui kebesaran Sang Pencipta alam. Di seberang Pura Batu Bolong berdiri dengan gagah Gunung Agung yang semakin menambah keindahan alam Senggigi. Sempatkan waktumu untuk melihat matahari terbenam dari spot ini bersama dengan orang orang terdekat pasti akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.

Selain matahari terbenam di Pura Batu Bolong, yang tidak boleh terlupakan tentu saja sejarah dari Pura itu sendiri.  Keberadaan Pura Batu Bolong tidak bisa dipisahkan dari perjalanan seorang pendeta Hindu Dang Hyang Dwijendra yang berasal dari Jawa Timur. Ia melakukan perjalan spiritual mengelilingi pantai selatan pulau Bali kemudian Bali utara sebelum menyebrang ke pulau Lombok. Di tempat terakhir itulah dikisahkan Dang Hyang Dwijendra sempat menolong orang bandega (nelayan) yang perahunya karam dekat ponjok batu. Para bendega asal Lombok yang diselamatkan beliau itu  yang konon turut mengantarkan Dang Hyang Dwijendra yang juga disebut dengan nama Ida Peranda Sakti Wawu Rauh sampai ke Lombok dan menjejakkan kaki di Batu Bolong.

Nah, kalau kamu mau menjejakkan kaki juga di Pura Batu Bolong ini untuk menikmati panorama keindahannya, kamu sudah tidak perlu lagi melakukan napak tilas perjalanan Dang Hyang Dwijendra. Kamu tinggal mencapai Mataram lewat jalan udara maupun menyebrang laut. Kemudian lanjut perjalanan darat sejauh kira-kira 15km menuju kawasan Senggigi. Kamu bisa menyewa mobil dengan biaya 600.000 rupiah/10 jam, naik taksi ataupun jika mau berhemat bisa menggunakan angkutan umum jurusan Sweta-Ampenan lalu disambung lagi dengan tujuan Ampenan-Senggigi.

Bagaimana sobat?? Masih ragu dengan keragaman budaya Indonesia?? Buktikan sendiri dengan mendatangi berbagai macam destinasi wisata yang akan membuka matamu tentang nusantara dan betapa keharmonisan itu selalu terbentuk dari berbagai perbedaan yang bisa saling melengkapi dan tentunya  saling menghormati.

INDONESIA, UNITY IN DIVERSITY.


Sumber : 

http://www.pergiberwisata.com/pura-batu-bolong-lombok.htm 

http://travel.kompas.com/read/2013/07/08/0827048/Menikmati.Sunset.di.Pura.Batu.Bolong.

Unknown

A portal website containing a virtual 360 photo from the work of photographers throughout Indonesia. This website aims to showcase the natural beauty, tourism potential and diversity of Indonesian Art and Culture through the technology of virtual 360 photography. We bring Indonesia mission to bring beauty to be admired by everyone. www.indonesiavirtual.com also serves as a highly informative tourism directory visually. With the technology of virtual 360 photography, you will see a tourist destination in detail and interactive way. This technology provides an unique visual experience in comparison with text, photos, or videos that previously existed. For tourism related business such as hotels, cafes, entertainment venues, and so on www.indonesiavirtual.com is an image bank of virtual 360 photo that can be used to enrich the visual content on their official website. Where they can embed the file from www.indonesiavirtual.com and display the content into their website.

No comments:

Post a Comment